Saturday 28 December 2013

Keindahan

Berbagi Bersama "Kelompok PPG"


Yogi Yanto


Sahabat Rektor, 
                                Kita sering menjumpai penyimpangan-penyimpangaan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat, seperti anak-anak yang pengemis, pengamen dan gelandangan atau disingkat "Kelompok PPG(red.)". Apa yang ada dalam benak sahabat-sahabat, mungkin kalian berpendapat bahwa mereka tidak pernah diajarkan oleh orangnya atau memang dia suka menjadi pengemis atau pengamen, atau kalian berpendapat bahwa mereka adalah orang-orang "Sampah", entahlah apapun asumsi kalian, yuk kita saling memahami fenomena tersebut. 
Di Indonesia masalah sosial  yang berkaitan dengan "kelompok PPG" semakin lama semakin memprihatinkan. Banyaknya jumlah  "kelompok PPG" , terutama menjelang lebaran atau hari raya suatu agama  di kota-kota besar seperti Jakarta, Malang, Palembang-dan bahkan mungkin seluruh kota besar di Indonesia disebabkan dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eskternal. Dari faktor internal adalah karena penyakit, malas, motivasi mereka menjadi bagian dari "Kelompok PPG" karena terpaksa. Sedangkan faktor eksternal adalah rendahnya pendidikan dan keterampilan, tidak mempunyai modal untuk membuka usaha sendiri, susah mencari pekerjaan, keturunan dari orang tua yang menjadi pengemis, pasrah menerima nasib, pengaruh perkawinan dan lingkungan tempat tinggal yang mayoritas menjadi pengemis.
Memberantas rantai masalah  "Kelompok PPG"  ternyata bukanlah hal mudah, sebab butuh usaha efektif yang berkesinambungan. Pemerintah melalui petugas satpol PP(Pamong Praja) telah berusaha menjaring kemudian memberi arahan kepada "Kelompok PPG", namun hasilnya pun tak banyak berpengaruh.  "Kelompok PPG"  tetap terus bergulir makin menjamur di perempatan dan ruas-ruas jalan untuk menjalankan aksi pangku-tangan mengharap kedermawaan orang.  "Kelompok PPG" yang kurang beruntung tersebutlah yang terkadang luput dari perhatian kita dan pemerintah. Apabila kita pikirkan lebih jauh, "Kelompok PPG" yang kurang beruntung tersebut adalah investasi bangsa yang juga berharga dan bisa diberdayakan untuk memajukan bangsa, tetapi karena keterbatasan yang mereka miliki sehingga menghalangi mereka untuk berkarya. Padahal, mereka juga memiliki skill untuk membuat atau menghasilkan sesuatu karena disebabkan tidak memiliki modal untuk memulai usahanya, sehingga mereka hanya pasrah dan tidak tahu harus bagaimana, lembaga sosial baik dari swasta maupun pemerintah berperan penting dalam membentuk paradigma pola pikir yang maju untuk mencari penghasilan,bukan dengan cara menjelma menjadi seorang gepeng intelektual.
Sahabat Rektor,
Sebagai alternatif masalah di atas, mari kita menguji semua data yang kita miliki dengan teori yang ada, kemudian mari kita tarik sebuah benang permasalahannya. Maka segala sesuatunya membutuhkan sebuah proses, dan proses tersebut harus dimulai dengan sebuah pengorbanan, dan pengorbanan itu dimulai dari hal terkecil, bila tak cukup berbuat apa-apa, maka cukupkan diri kita dengan berbagi kepada anak-anak yang kurang beruntung tersebut. Mari kita tebarkan kebaikan dengan langkah yang sederhana, namun penuh makna.

Lead by heart, Think more and more!


Friday 27 December 2013

Makna

Membaca Kehidupan


“Jika kau hidup dalam genangan bahagia maka bersiaplah dengan kedukaan, dan bila duka menjelma maka pasanglah lapang dada yang seluas-luasnya.”
Yogi Yanto

Sahabat Rektor,
Semua manusia memiliki rentang waktu yang terbatas, maka bertindaklah dengan segenap pikiran yang implementatif, berimajinasi yang luas dan bertindak sesuai norma keadilan. kekayaan, kebahagiaan, kebebasan dan hak kemanusiaan adalah bagian dari tujuan manusia secara fiktif, namun tahukah anda bahwa yang lebih indah dari itu semua adalah jiwa yang selalu tunduk dalam naungan-Nya, berharap pada yang yang sebenar-benarnya.
Tetapi kecanggihan zaman telah membantai pikiran manusia, tak sedikit dari manusia telah terbius dengan iming-iming kekayaan yang membutakan fakta sosial. Kemanakah manusia membelanjakan harta mereka, tidakkah kita melihat masyarkat di sekitar kita masih dalam kekangan perut yang membelit demi sesuap nasi. Lantas, dimana letak kebahagiaan manusia, bisa jadi kebanyakan di kalangan manusia membuang kebahagiaannya dengan hidup foya-foya, atau dalam tanda petik”hedonisme”, mereka lebih sibuk dengan kenyataan hidup yang glamor dan penuh sikut sana-sini demi semua kata. Yakni “ eksistansi diri”, mereka ingin berbuat sesuatu dengan tujuan ingin di pandang hebat oleh kalangan manusia yang lainnya.
Ketika manusia dihadapkan dengan kenyataan tentang kebebasan dan hak kemanusiaan, secara umum manusia ingin menjadi raja di atas raja, manusia yang satu pasti akan menikam manusia yang lain demi tercapainya sebuah tujuan. Memang kebebasan dan hak kemanusian tercipta atas kebutuhan manusia yang ingin menjaga kehormatan harga diri. Akan tetapi, bila manusia telah di atas angin, maka kebebasan dan hak kemanusiaan menjadi alat yang anarki, maka penindasan antar kelompok dengan kelompok yang lain atau individu dengan individu yang lainnya didasarkan dengan kebebasan- yang sebebasnya.
So, Sahabat Rektor, setiap manusia adalah memiliki rentang waktunya sendiri, apapun yang ingin mereka lakukan terhadap kekayaan, kebahagian, kebebasan dan hak kemanusiaan mereka, maka itu adalah keniscayaan hidup di dunia ini. Pun, segala kejangalan dari semua itu memiliki pertanggungjawabannya masing-masing. Ok, tetap tenang dan pikir positif.  Semoga mereka terus berpikir dan membuka cakrawala yang luas.
Lead by heart, Think more and more!


SNMPTN



Kenapa Saya harus mendapatkan formulir SNMPTN gratis?

Jiwa yang tangguh adalah mereka yang rela ambil resiko terhadap kemenangan yang hakiki. Saya menelan ganjaran yang sempurna,kesempatan menggaet ke-gratisan SNMPTN tahun ini. Motivasi yang menggunung telah penuh digaungkan selama dua tahun terakhir. Sederetan amunisi sedia diletupkan,melawan segala aral yang membentang ditengah himpitan finansial. Go kuliah dengan bantuan dana dari semua pihak.
Segudang cambukan di semua lini, cukuplah memberi darah pucat. Menatapi kehampaan dalam menggapai mimpi yang nyata, seakan menulangbelulangkan tubuh ini. Guliran detik yang yang dengan gemulai berjalan jauh,menelatari saya dikehilangan arah. Dan jika hanya tetap di tempurung lama, tetap digulitanya dunia pengetahuan. Sungguh, malangnya saya disaat ada sebuah institusi yang peduli orang jelata untuk menggenggam mimpi dengan pendidikan, disaat itu juga saya mengabaikan kebaikan itu. Akankah jalan awal menuju kampus ini tergagalkan, bila telah di sediakan mangkuk kesukesan. Dan apa salah bila formulir SNMPTN gratis ini,saya jadikan tapak tilas menuju kampus. Walau bagi orang berpunya tiada mengapa akan biaya ini,sementara saya harus membantai tulang demi sehelai kertas itu. Tapi itulah letak perbedaan saya dengan yang lain, berani mengejar ke-gratisan formulir SNMPTN ini dengan modal nekat, usaha dan terhantur doa.
Bukan dari semua prestasi yang saya miliki, kemauan keras merubah hidup lebih bagus merupakan bagian dari kesungguhan saya menuju wajah kampus tahun ini. Ditanya segala bentuk pengalaman, secuil organisasi pernah dilakoni. Mulai pencak silat,forum lingkar pena dan sekarang sedang merintis sebuah lembaga Gio English Centre yang mengembangkan dunia pendidikan. Semua itu saya jalani demi cinta saya akan pendidikan.Di lubuk hati yang paling karam saya komitmenkan bila formulir ini diraih takkan saya sia-siakan. Demi harapan yang terus mengalir dikehendak ini.
Setiap kompetisi niscaya ada persaingan, Bukan hanya saya yang harap kemenangan.Di seantro nusantara,jauh-jauh hari telah dibooking oleh setiap orang yang mau maju dengan modal tipis. Kiat segala bidang terus dijejaki,menuangkan aspirasi positif di pertarungan formulir SNMPTN gratis ini.memproses yang hina-dina untuk membentuk yang bermanfaat. Bagi saya,kepahitan persaingan ini adalah ilmu yang mendidik ‘tuk lebih tinggi.
Teriring semua perjalanan diperebutan tiket SNMPTN yang Cuma-Cuma ini. Adalah demi meluruskan niat yang shahih menuju bangku kuliah bersatu dengan cita-cita  membangkitkan semangat hidup. Seakan ada suatu spirit tersendiri yag terurai dari kecakapan otak saya. Dari pertemuan Beastudi Etos hingga ikut essay ini terlahir niat yang begitu besar akan pendidikan. Mengerti akan indahnya dunia bersama ilmu,memahami betapa hidup selalu mengajar kearah yang sempurna. Di sini, jelaslah bagi saya bahwa tiket SNMPTN itu adalah jalan semangat mengejar mimpi di tengah terjangan kekurangan biaya.
Sesakan ekonomi pun bertahta buat saya ikut bagian di kejuaraan formulir SNMPTN gratis ini. Cucuran airmata mungkin tak terhitung berapa sudah tertumpa dalam mengarungi dunia pendidikan. Himpitan ini terus membuat asma dikeseharian keluarga saya. Itu pecutan yang membuat saya lebih maju dan mandiri di asa hidup yang lebih baik.
Tawwakal adalah keharusan dibait kesuksesan. Tetap berjalan tegap meski duri kegagalan menghantam. Melintasi garis-garis kesulitan di jalan kehidupan, menertawakan kelukaan, mempertahankan kejayaan di atas kemiskinan. Siap meningkatkan kehebatan di segala kekurangan disertai ridho illahi utuk menegarkan saya di setiap kondisi apapun. Mengenai kepupusan tiket gratis ini telah saya doakan,semoga selalu timbul yang lebih baik. Akhir dari segala perhukuman kesuksesan, biarkan tuhan memberi jodoh bantuan yang lain dan meneteramkan jiwa ini. Dan Tetaplah seperti Aku tangguh disetiap saat setiap waktu sepanjang hidup ini.

Thursday 26 December 2013

My Personal data

(Yogi Yanto_ Etoser Malang 2012)

Yogi Yanto[1] adalah nama lengkap hamba, pernah menempuh kehidupan lika-liku, mulai dari masuk sekolah SD Lubuk Besar[2] yang penuh nostalgia dalam bermain dan belajar. Seiring hari bersulap menjadi hari, terus berbaur merangkai tahun-tahun, alhasil hamba ini merasakan pendidikan putih-biru di Muara Kati[3]. Memang, tiga tahun terlalu singkat untuk berkutat di dunia pendidikan. Pun, pendidikan menengah atas adalah jenjang istimewa dalam karir kehidupan manusia, namun tak jauh beda bagi hamba satu ini, SMANDA Muara Beliti[4] adalah naungan pendidikan selanjutnya. Memang semua indah pada waktu, saat ini hamba salah satu termasuk punggawa The Rising Stars, sebutan Etoser Malang 2012. Selain bergelut di dunia sastra Elizabeth (English Literature, red), Fakultas Ilmu Budaya di universitas Brawijaya(UB), Hamba juga eksis beberapa organisasi berikut:
-          Staff muda KI di Riset dan Karya Ilmiah Universitas Brawijaya(RKIM-UB)
-          Staff HRD English Club Fakultas Ilmu Budaya(EC-FIB UB), dan
-          Staff muda Public Relationship(PR) di Riset Fakultas “Fonetik FIB”.
Alhamdulillah, ini ada sedikit prestasi setelah digembleng oleh teman-teman Etoser dan manajeman Daerah Malang maupun Pusat,berikut:
-          PKM-K dengan judul “JF-KiosTik (Juice Fruit Kios Batik)”  Inovasi Usaha Minuman Jus Buah BerStand Batik Sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Menggiatkan  Promosi Semangat “Go Green” Lolos pendanaan DIKTI 2013
-          PKM-K dengan judul “ECHOBI” (Genteng Keramik Pola Batik) Terobosan Baru dalam Upaya Menjadikan Pola Batik Sebagai Ciri Khas Bangunan Indonesia Lolos pendanaan DIKTI 2013
-          Juara Harapan 1 LKTA MTQ UB 2013 dengan judul “Dekafeinasi Swiss Water Process sebagai Metode Aman untuk Perwujudan Kopi yang Thayyib Berdasarkan Q.S. Al-Maidah : 88



Malang’s Etoser studying in Elizabeth Literature
Yogi Yanto_ Malang’s Etoser 2012
(English Version)

Yogi Yanto[5] is the full name of the slavish man, I have been twists and turns that running of life, its begun from the Elementary school in Lubuk Besar[6] was nostalgic in played and studied. Along the day hocus-pocus by day, constantly mingling stringing the years, the servant has been in white-blue school in Muara Kati[7]. Indeed, three years is too short to dwell in the world of education. Also, upper secondary education is special in a career path of human life, but not much different to the servant, SMANDA Muara Beliti[8] is shade further education. Indeed, all is beauty by its time. Nowadays, the servant is the one of the players of The Rising Stars, called Beastudi Etos Malang 2012. Besides learning in the Elizabeth Literature (English Literture, red), Faculty of Cultures Studies, Brawijaya university, the servant also active in some organization, some of them are below:
-          Young Staff of Research and Paper Scientific -Brawijaya University (RKIM-UB)_ 2012-Now
-          HRD Staff of English Club, Faculty of Cultural Studies- Brawijaya University (EC FIB-UB)_ 2012-Now
-          Young staff of Phonetic, Faculty of Cultural Studies-Brawijaya Unversity (FonetikFIB-UB)-_ 2012-Now
Alhamdulillah, after the servant got coaching by Etoser’s friends of Malang and management of Malang region, it is some achievement:
-          PKM-K ( Entrepreneurship Students Creativities Program ) with title 'JF-KiosTik" The Drinks Business with Batik stand as effort preservation cultural of Indonesia and The Spirit "Go Green" Funded by DIKTI( Education and Arts affairs of Indonesia) 2013.
-          PKM-K (Entrepreneurship Students Creativities Program) with title "The Roof ECHOBI" Innovation roof As efforts conservation Batik traditional Indonesian Funded by DIKTI( Education and Arts affairs of Indonesia) 2013.
-          Al-Quran Writing of Science Competition: Dekafeinasi Swiss Water Process as A Method Safe for The Embodiment Coffee to be Thayyib Based on Q.S. Al-Ma'idah : 88 verse



[1] Anak Rumli(alm) & Nuryama, Lubuk Besar, 15 Agustus199??
[2] SDN Lubuk Besar, Kec. Tiang Pumpung Kepungut(TPK), Musi Rawas, Sumatera Selatan, Palembang
[3] SMPN Muara Kati, Kec. Tiang Pumpung Kepungut(TPK), Musi Rawas, Sumatera Selatan, Palembang
[4] SMAN 2 Muara Beliti, Kec. Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Palembang
[5] Anak Rumli(alm) & Nuryama, Lubuk Besar, 15 Agustus199??
[6] SDN Lubuk Besar, Kec. Tiang Pumpung Kepungut(TPK), Musi Rawas, Sumatera Selatan, Palembang
[7] SMPN Muara Kati, Kec. Tiang Pumpung Kepungut(TPK), Musi Rawas, Sumatera Selatan, Palembang
[8] SMAN 2 Muara Beliti, Kec. Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Palembang